Saturday 23 August 2014

PENGENALAN ILMU

Ilmu dari sudut bahasa berarti yakin, dan dari sudut istilah bermakna mengetahui suatu sesuai dengan yang sebenarnya. Pendapat yang sohih (yang kuat) bahwa ilmu dan makrifat maknanya adalah sama, tetapi tidak harus menamakan Allah Ta’ala dengan arif karena makna arif adalah mengetahui setelah didahului oleh jahil bersalahan alim. Sedangkan ilmu Allah Ta’ala tidak didahului oleh jahil.

 

Sesuatu yang bersalahan atau tidak sesuai dengan mengetahui/ilmu ada empat pekara :

1.         Jahil atau bodoh, terbagi menjadi dua

a.       Jahil Basith (Tidak mengetahui apa-apa).

b.      Jahil Murokkab (Jahil bersusun) yakni mengetahui suatu tidak  sesuai dengan yang sebenarnya, karena bersusun daripada dua jahil, pertama: jahil terhadap pekara yang sebenarnya, dan kedua:  tidak mengetahui bahwa dirinya jahil seperti itikad ahli falsafah yang berkata ‘alam ini tiada permulaan’ (tidak ada penciptanya).

2.         Syak / ragu2 artinya sama berat antara mengetahui dan tidak mengetahui. (yakin 50% : ragu 50%)

3.         Dhon artiny berat pda hatinya mengetahui dan ringan tidak  mengetahuinya. (yakin 75% : ragu 25%)

4.         Waham artiny berat pada hatiny tiada mngetahui dan ringan pda hatiny mngetahui. (yakin 25% : ragu 75%)

 

Sesiapa yang ada pada dirinya empat pekara ini, tidak sah imannya kerana syarat sah beriman hendaklah dengan ilmu alias ma'rifat. Wallahu Al-Musta'anu

 

Permulaan ilmu

Permulaan ilmu ada sepuluh

Setiap ilmu yang kita pelajari ada permulaannya, maka permulaan tiap-tiap ilmu ada sepuluh, sebagaimana disebut pada sair :

إن مبادى كل فن عشرة * الحد والمضوع ثم الثمره
وفضله ونسبة والواضع * والاسم الاستمداد حكم الشارع
مسائل والبعض بالبعض اكتفى * ومن درى الجميع حاز الشرفا

Permulaan tiap-tiap ilmu ada sepuluh;

  1. Pengenalannya,
  2. Tempat pembahasannya,
  3. Faidah mempelajarinya,
  4. Kelebihannya,
  5. Bandingannya dengan ilmu yang lain,
  6. Orang yang mula-mula membukukannya,
  7. Nama ilmunya,
  8. Tempat keluarnya (sumber) ilmu tersebut,
  9. Hukum syara' mempelajarinya, dan
  10. Masalah yang dibahas;

Adapun Mabadi' Ilmu Tauhid.


  1. Tauhid pada bahasa, mengetahui suatu itu tunggal. Tauhid pada istilah, ilmu yang membahaskan mengenai akidah menurut agama dengan dalil-dalil yang diyakini atau ilmu penyelidikan tentang akidah menurut agama dengan keterangan yang diyakini.
  2. Tempat perbahasan ilmu ini ialah zat الله dan rasul yakni membahas perkara yang wajib, mustahil dan jaiz bagi تعالى الله dan rasul. Juga membahas tentang barunya alam ini, bahwa segala sesuatu yang baru pasti ada yang menciptakannya.
  3. Faidah mengetahui ilmu ini supaya mengenal الله dan rasul-Nya dengan dalil-dalil yang tidak dapat disangkal (pasti) dan memperoleh kemenangan dengan kebahagian yang berkekalan.
  4. Ilmu tauhid paling mulia daripada semua ilmu yang lain, karena ia membahas Dzat الله dan rasul-Nya.
  5. Ilmu ini merupakan asas (dasar) segala ilmu dan ilmu yang lain sebagai cabangnya.
  6. Orang yang pertama kali memproklamirkan dan membukukannya ialah Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi.
  7. Ilmu ini dinamakan ilmu tauhid, ilmu kalam, fiqhul akbar, ilmu 'aqidah dan ilmu usuludin.
  8. Tempat keluar ilmu ini daripada al-Quran, hadis dan akal,
  9. Hukum mempelajarinya adalah fardu 'ain ( fardu bagi tiap-tiap orang islam yang mukalaf untuk mengetahuinya)
  10. Masalah yang dibahaskan adalah pekara yang wajib, mustahil dan jaiz pada Dzat الله dan rasul-rasul dan membahas perkara yang didengar dari nabi.












Friday 1 August 2014

Kewajiban Mukallaf

hukumnya adalah wajib 'ainy atas orang mukallaf untuk mengetahui sifat-sifat yang wajib bagi Allah, sifat-sifat yang mustahil pada Allah dan perkara yang jaiz pada Allah. ini merupakan awal kewajiban bagi mukallaf,. karena sesungguhnya pokok dan dasar agama adalah mengetahui yang akan disembah sebelum melakukan penyembahan.


mengetahui (ma'rifat ) ialah menemukan secara mantap tanpa adanya keraguan dan sesuai dengan kenyataan yang disertai dengan dalil.

mantap (jazm) adalah meniadakan 3 perkara yaitu syak, wahm, dan dlon.
yang dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Syak = (yakin 50% : ragu 50%)
wahm = (yakin 25% : ragu 75%) - - - - masih banyak ragunya daripada yakinnya
dlon = (yakin 75% : ragu 25%) - - - - walaupun yakin tapi masih ada ragunya

ma'rifat yaitu meniadakan 3 perkara tersebut, dan keyakinannya harus cocok dengan kenyataan. tidak seperti orang-orang Nasrani misalnya yang mengatakan bahwa jesus adalah anak Tuhan, pemahaman tersebut jelas tidak sesuai dengan kenyataan, karena jika Tuhan punya anak maka Tuhan sama dengan makhluk-Nya, dan jika Tuhan itu sama dengan makhluk-Nya maka Tuhan pun termasuk makhluk dan itu mustahil. namun dalam berakidah harus dengan dalil (tidak boleh taqlid),.. karena imannya orang yang taqlid masih diperselisihkan. maka berhati-hatilah dan terus belajarlah dengan orang yang ahli di bidangnya.

keimanan dapat dicapai dengan jalan ma'rifat, karena dengan ma'rifat kita dapat membenarkan (tashdiq), kita tidak dapat membenarkan sesuatu jika kita tidak mengetahuinya. wallahu a'lam

















Logo

Logo