Friday 31 July 2015

Matholib Sab'ah

Ketahuilah bahwa alam ini hanya terdiri dari dua perkara yaitu jirim (Dzat) dan ‘arodl (Sifat), dan ketahuilah bahwa sesungguhnya dalil yang menunjukkan bahwa alam ini baru (pernah didahului tiada) atau diciptakan adalah dengan mengetahui bahwa jirim (Dzat) dan ‘arodl (Sifat) tersebut adalah baru, dan sungguh semua akal manusia yang mau berfikir ketika berhadapan dengan alam, dia akan menemukan 7 penemuan yang ditemukan oleh akal manusia yang terkenal dengan sebutan MATHOLIB SAB”AH, yaitu :
1.    Tetapnya perkara lain yang berdiri pada jirim (Dzat), perkara lain tersebut adalah sifat yang berubah-ubah (‘arodl), jirim adalah Dzat Hawadits dan ‘Arodl adalah Sifat Hawadits.
2.    Tetapnya keadaan sifat (‘arodl) tidaklah berdiri dengan sendirinya, karena tidaklah akal kita akan menerima adanya sifat tanpa mausuf (yang disifati), maka mustahil ada gerak misalnya, berdiri sendiri tanpa ada yang digerakkan.
3.    Tetapnya keadaan sifat (‘arodl) tidaklah berpindah dari satu jirim (Dzat) ke jirim (Dzat) yang lain, karena jika sifat (‘arodl) berpindah maka jadilah ketika sifat (‘arodl) tersebut sesudah berpisah dengan Jirim (Dzat) yang pertama dan sebelum sampai kepada Jirim (Dzat) yang kedua berarti dia berdiri sendiri tanpa ada Jirim (Dzat) nya, sedangkan keadaan yang seperti itu sudah dibatalkan pada point ke-2 di atas.
4.    Tetapnya keadaan sifat (‘arodl) tidaklah bersembunyi pada jirim (Dzat), misalnya sifat gerak tidaklah bersembunyi pada jirim (Dzat) yang sedang diam, karena jika sifat gerak tersebut bersembunyi pada jirim (Dzat) yang sedang diam maka akan terjadi adanya kelaziman atasnya berkumpul dua perkara yang berlawanan ada pada satu jirim (Dzat). Maka akan terjadi : ada benda yang gerak tetapi diam dalam waktu yang bersamaan, dan itu adalah mustahil.
5.    Tetapnya mulazamah/tidak dapat dipisahkan bagi jirim (Dzat) dan ‘arodl (Sifat), maka ketahuilah bahwa jirim dan ‘arod adalah dua perkara yang saling melazimi (tidak dapat dipisahkan), karena tidaklah akal kita akan menerima adanya jirim (Dzat) yang kosong dari gerakan dan kosong pula dari tanpa gerakan, mustahil ada benda yang tidak bergerak dan juga tidak diam dalam satu waktu/dalam waktu yang bersamaan, karena mustahil terangkatnya dua perkara yang berlawanan dari adanya jirim (Dzat).
6.    Tetapnya perkara qodim itu tidaklah menerima tiada, ini merupakan bantahan kepada mereka yang tidak menerima barunya ‘arodl dengan alasan bahwa sesuatu itu qodim dan menerima ketiadaan sebagaimana pemahamannya orang-orang filosof. Dan dalil bahwa yang qodim itu tidak menerima ketiadaan adalah : bahwa yang qodim itu tidak ada wujudnya kecuali wajib, maka qodim tidaklah menerima ketiadaan, karena sesuatu yang adanya itu wajib maka mustahil menerima ketiadaan.
7.    Tetapnya bahwa perkara baru pasti pernah didahului dengan tiada, dan akal kita tidak akan menerima bahwa perkara baru tidak ada awalannya (tidak pernah diawali dengan tiada) karena perkara baru bukanlah qodim.
Inilah beberapa perkara yang dinamakan dengan MATHOLIB SAB’AH, dan menurut Imam Sanusi dengan mengetahui beberapa perkara ini Insya Allah akan selamat dari pintu neraka jahannam yang tujuh. Ashlaha Allahu liy walakum alhaala wa sya’na, Amiin

No comments:

Post a Comment

Logo

Logo