Wednesday 6 April 2016

Dasar Agama

Sesungguhnya pokok dan dasar agama adalah kenal kepada siapa yang akan kita ibadahi sebelum kita melakukan ibadah !!!

Dan ketahuilah bahwa saksi yang bener2 seorang saksi ketika bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah,.. tahu betul bahwa Allah itu yang disaksikan apa-Nya dan menyaksikannya Allah pake apa??? makanya harus kenal biar kita tau, itulah yang perlu dipahami dalam memahami makna syahadat.......tak-kenal-maka-tak-sayang

Maka Sangatlah celaka bagi orang2 yang tidak pernah lupa kepada Allah dikarenakan tidak mengenal Allah,...... karena Orang yang bisa lupa terhadap sesuatu, tentunya harus kenal/faham dengan sesuatu tersebut, MAKA ORANG YANG TIDAK KENAL DENGAN SESUATU MAKA DIA TIDAK AKAN PERNAH LUPA DENGAN SESUATU TERSEBUT....
- Jika seseorang tidak kenal Allah,.. maka tentulah orang tersebut tidak akan pernah lupa kepada Allah,. lha wong kenal aja tidak,. MAU LUPA APANYA !!!

Orang yang punya modal dalam agama bukanlah orang yang memberikan iming2 syurga karena taat melakukan perintah Allah, bukan pula yang menakut2-i dengan neraka karena telah melanggar larangan Allah,.... melainkan orang yang mengajarkan bagaimana caranya mencintai kepada sesuatu yang ia cintai,.. yaitu Allah dan Rasul-Nya.........(yaitu Ngaji Tauhid sifat 20) Agar dapat memahami bahwa diantara sifat-sifat manusia seperti bergerak, diam, turun, naik,duduk, bersemayam, mempunyai jarak, menempel, berpisah, berubah, berada pada satu tempat dan arah, berbicara dengan huruf, suara dan bahasa dan sebagainya, semua itu tidaklah ada pada Allah SWT (Maha Suci Allah dari sifat kemakhlukan).

Maka orang yang mengatakan bahwa bahasa arab atau bahasa-bahasa selain bahasa arab adalah bahasa Allah atau mengatakan bahwa kalam Allah yang azali (tidak mempunyai permulaan) itu dengan huruf, suara atau semacamnya, dia telah menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya.
 Dan barang siapa menyifati Allah dengan salah satu dari sifat-sifat manusia seperti yang tersebut di atas atau semacamnya, ia telah terjerumus dalam kekufuran. na'udzubillah

Allah Wajib Mukholafah Lil Hawaditsi (tidak ada persamaan dengan makhluk-Nya), Jadi segala sesuatu yang ada pada makhluk, maka mustahil ada pada Allah / tidak akan pernah ada pada Allah, seperti sifat gerak, diam, menempat, terkena waktu lampau, sekarang, nanti, selalu, punya arah yang enam (atas, bawah, kanan, kiri, depan, belakang), terkena arah yang enam, terkena ukuran (besar, kecil, dsb), warna2 (merah, kuning, hijau, dsb), dll. itu semua adalah sifat makhluk,........... Allah tidaklah demikian ada-Nya.
 

Untuk dapat memahami tentang sifat-sifat ketuhanan maka kita harus belajar ilmu tauhid, sebagaimana yang telah dirumuskan oleh para ulama ahlussunah wal jama’ah yang terkenal dengan kata lain sifat 20, dan perlu diketahui bahwa Para ulama Ahlussunnah Wal-Jama'ah dalam menetapkan sifat dua puluh tersebut berangkat dari kajian dan penelitian yang mendalam. Ada beberapa alasan ilmiah dan logis yang dikemukakan oleh para ulama tentang latar belakang wajibnya mengetahui sifat dua puluh yang wajib bagi Allah, yaitu:

Setiap orang yang beriman harus meyakini bahwa Allah SWT wajib memiliki semua sifat kesempurnaan yang layak bagi keagungan-Nya. Ia harus meyakini bahwa Allah mustahil memiliki sifat kekurangan yang
 tidak layak bagi keagungan-Nya. Ia harus meyakini pula bahwa Allah boleh melakukan atau meninggalkan segala sesuatu yang bersifat mungkin seperti menciptakan, mematikan, menghidupkan dan lain-lain. Demikian ini adalah keyakinan formal yang harus dimiliki oleh setiap orang yang beriman. dan sifat dua puluh tersebut dianggap cukup dalam membentengi akidah seseorang dari pemahaman yang keliru tentang Allah SWT.

Jadi, sebenarnya para ulama Ahlussunnah Wal-Jama'ah tidak membatasi sifat-sifat kesempurnaan Allah hanya dalam dua puluh sifat saja. Fahamilah............

No comments:

Post a Comment

Logo

Logo