Thursday 31 July 2014

PENTINGNYA BERAQIDAH

Di era globalisasi seperti sekarang ini, dimana kehidupan semakin modern, orang-orang banyak disibukkan dengan nuansa aroma duniawi, orang-orang makin lupa dengan agama dan bahkan melalaikannya, maka kita harus sadari bahwa begitu pentingnya beragama karena tidaklah kita akan mengalami hidup di dunia untuk selamanya.

Kewajiban yang pertama kali dan yang paling penting dari kepentingan-kepentingan yang lainnya serta harus di dahulukan pula adalah mempelajari aqidah Islam yang benar, karena bisa dikatakan sebagai agama yang benar adalah dengan aqidah yang benar. Dengan aqidah yang kuat akan menghasilkan iman yang kuat pula, dan dengan keimanan yang kuat tersebut diharapkan dapat menjadi pendorong untuk tumbuhnya jiwa yang
peka terhadap amal-amal kebaikan sehingga bisa tampil sebagai orang yang aktif dalam berjuang baik untuk kepentingan dunia maupun akhirat, Sebab keikhlasan dalam melakukan sesuatu yang baik dapat tercapai dengan didasari keimanan yang kuat. Serta dengan keimanan tersebut diharapkan bisa menjadi pengendali terhadap hal-hal negatif yang terlarang dalam pandangan syara’. Karena yang dapat berfungsi sebagai pendorong dan pengendali tersebut hanyalah dengan keimanan, agar tidak terperosok ke dalam tumpukan orang-orang yang hanya menghimpun aneka macam teori kebaikan, namun hanya berdiri kaku sebagai penonton yang miskin akan kepedulian dan kesadaran.

Di zaman yang serba canggih seperti sekarang ini, dimana orang yang ingin mempelajari agama semakin terasa mudah namun justru malah terperangkap dalam ajaran aqidah yang menyesatkan, misal hanya belajar melalui media seperti internet dan sebagainya, karena belajar agama dengan tanpa bimbingan dari seorang guru yang ahli dalam bidangnya kemungkinan salahnya lebih besar daripada benarnya, dan kadang menafsirkan sesuatu hanya menurut nafsunya sendiri tanpa ada bimbingan yang pasti, Inilah realita yang terjadi.

Perlu kita ketahui bahwa aqidah Islam yang akan selamat hanyalah Ahlussunah Wal Jama’ah sebagaimana yang disabdakan Nabi SAW. Namun kita justru sering kebingungan bahwa Aqidah Ahlussunah Wal Jama’ah itu yang seperti apa,.. karena banyak bermunculan berbagai sekte yang mengatasnamakan dirinya sebagai ahlussunah wal jama’ah, maka dari itu kita harus berhati-hati dan jeli dalam mempelajari agama terutama aqidah.

Aqidah yang selamat yaitu aqidah ahlussunah wal jama’ah dan yang dimaksud yaitu Asy’ariyyah wal Maturidiyyah.

Dalam sejarah Islam telah tercatat adanya firqoh-firqoh (golongan) di lingkungan ummat Islam, yang antara satu sama lain bertentangan pahamnya secara tajam yang sangat sulit untuk diperdamaikan, apalagi untuk dipersatukan.

Hal ini sudah menjadi fakta dalam sejarah yang tidak bisa dirubah lagi, dan sudah menjadi ilmu pengetahuan yang termaktub dalam kitab-kitab agama, terutama dalam kitab-kitab ushuluddin.

Barangsiapa yang membaca kitab-kitab ushuluddin akan menjumpai di dalamnya perkataan-perkataan: Syi'ah, Khawarij, Mu'tazilah, Qodariah, Jabariyah, Ahlussunah Wal Jamaah (Sunny), Mujassimah, Bahaiyah, Ahmadiyah, Wahabiyah, dan lain-lain sebagainya.

Umat Islam, khususnya yang berpengetahuan agama tidak heran melihat dan membaca hal ini, karena Nabi Muhammad SAW. sudah juga mengabarkan pada masa hidup beliau.

banyak terdapat hadits-hadits yang bertalian dengan akan adanya firqoh-firqoh yang berselisihan paham dalam lingkungan ummat Islam. diantara hadits-hadits itu adalah:

Bersabda Nabi Muhammad SAW.
Hadits 1. 
Artinya: "Maka bahwasanya siapa yang hidup (lama) diantaramu niscaya akan melihat perselisihan (paham) yang banyak. ketika itu pegang teguhlah Sunnahku dan Sunnah Khalifah Rasyidin yang diberi hidayah. pegang teguhlah itu dan gigitlah dengan gerahammu". (H.R. Imam Abu Daud, dll. lihat Sunan Abu Daud Juz IV Hal. 201)

Hadits 2.
Artinya: "Akan ada di lingkungan ummatku 30 orang pembohong yang menda'wakan bahwa ia Nabi. saya adalah Nabi penutup, tidak ada lagi Nabi sesudahku". (H.R. Tirmidzi, lihat Shahih Tirmidzi Juz 9 Hal. 63)

Hadits 3.
Artinya: "Demi Tuhan yang menguasai jiwa Muhammad SAW, akan berfirqoh ummatku sebanyak 73 firqoh yang satu masuk Syurga dan yang lain masuk neraka". bertanya para Shahabat: "Siapakah firqoh (yang tidak masuk neraka) itu yaa Rasulallah?". Nabi menjawab: "Ahlussunnah Wal Jamaah". (H.R. Imam Thabrani). /hadits yang serupa ini artinya tersebut juga dalam kitab "Al Milal Wan Nihal" Juz 1 Hal. 11, karangan Syahrastani (wafat 548 H).

Beruntunglah kita kalau selama ini berpegang kepada aqidah yang sah. Namun semata-mata mengaku Ahli Sunnah Wal Jamaah tidak menjamin kita terselamat daripada terperangkap dengan aqidah yang sesat.
INGAT!!!!! Ahlussunah Waljama’ah yaitu Asy’ariyyah Wal Maturidiyyah

اذا أطلق أهل السنة والجماعة فالمرادبهم الاشاعرة والماتريدية

Ciri-Ciri Aqidah Ahlussunah Wal Jama’ah adalah Pemahaman Aqidah 50 dengan Metode WMJ (Wajib, Mustahil, Jaiz), Semoga kita termasuk Orang-orang yang mendapat Petunjuk. Amiin.

Maka dari itu untuk memahami aqidah, kita harus pahami dulu makna WMJ (Wajib, Mustahil, Jaiz), karena kepahaman dari aqidah tergantung atas kepahaman dari 3 perkara: Yaitu Wajib, Mustahil, dan Jaiz.
Barakallahu Fii Kum.









No comments:

Post a Comment

Logo

Logo