Ketahuilah
bahwa alam ini hanya terdiri dari dua perkara yaitu jirim (Dzat) dan ‘arodl
(Sifat), dan ketahuilah bahwa sesungguhnya dalil yang menunjukkan bahwa alam
ini baru (pernah didahului tiada) atau diciptakan adalah dengan mengetahui
bahwa jirim (Dzat) dan ‘arodl (Sifat) tersebut adalah baru, dan sungguh semua
akal manusia yang mau berfikir ketika berhadapan dengan alam, dia akan
menemukan 7 penemuan yang ditemukan oleh akal manusia yang terkenal dengan
sebutan MATHOLIB SAB”AH, yaitu :
1.
Tetapnya
perkara lain yang berdiri pada jirim (Dzat), perkara lain tersebut adalah sifat
yang berubah-ubah (‘arodl), jirim adalah Dzat Hawadits dan ‘Arodl adalah Sifat
Hawadits.
2.
Tetapnya
keadaan sifat (‘arodl) tidaklah berdiri dengan sendirinya, karena tidaklah akal
kita akan menerima adanya sifat tanpa mausuf (yang disifati), maka mustahil ada
gerak misalnya, berdiri sendiri tanpa ada yang digerakkan.
3.
Tetapnya
keadaan sifat (‘arodl) tidaklah berpindah dari satu jirim (Dzat) ke jirim
(Dzat) yang lain, karena jika sifat (‘arodl) berpindah maka jadilah ketika
sifat (‘arodl) tersebut sesudah berpisah dengan Jirim (Dzat) yang pertama dan
sebelum sampai kepada Jirim (Dzat) yang kedua berarti dia berdiri sendiri tanpa
ada Jirim (Dzat) nya, sedangkan keadaan yang seperti itu sudah dibatalkan pada
point ke-2 di atas.
4.
Tetapnya
keadaan sifat (‘arodl) tidaklah bersembunyi pada jirim (Dzat), misalnya sifat
gerak tidaklah bersembunyi pada jirim (Dzat) yang sedang diam, karena jika
sifat gerak tersebut bersembunyi pada jirim (Dzat) yang sedang diam maka akan
terjadi adanya kelaziman atasnya berkumpul dua perkara yang berlawanan ada pada
satu jirim (Dzat). Maka akan terjadi : ada benda yang gerak tetapi diam dalam
waktu yang bersamaan, dan itu adalah mustahil.
5.
Tetapnya
mulazamah/tidak dapat dipisahkan bagi jirim (Dzat) dan ‘arodl (Sifat), maka
ketahuilah bahwa jirim dan ‘arod adalah dua perkara yang saling melazimi (tidak
dapat dipisahkan), karena tidaklah akal kita akan menerima adanya jirim (Dzat)
yang kosong dari gerakan dan kosong pula dari tanpa gerakan, mustahil ada benda
yang tidak bergerak dan juga tidak diam dalam satu waktu/dalam waktu yang
bersamaan, karena mustahil terangkatnya dua perkara yang berlawanan dari adanya
jirim (Dzat).
6.
Tetapnya
perkara qodim itu tidaklah menerima tiada, ini merupakan bantahan kepada mereka
yang tidak menerima barunya ‘arodl dengan alasan bahwa sesuatu itu qodim dan
menerima ketiadaan sebagaimana pemahamannya orang-orang filosof. Dan dalil
bahwa yang qodim itu tidak menerima ketiadaan adalah : bahwa yang qodim itu
tidak ada wujudnya kecuali wajib, maka qodim tidaklah menerima ketiadaan,
karena sesuatu yang adanya itu wajib maka mustahil menerima ketiadaan.
7.
Tetapnya
bahwa perkara baru pasti pernah didahului dengan tiada, dan akal kita tidak
akan menerima bahwa perkara baru tidak ada awalannya (tidak pernah diawali
dengan tiada) karena perkara baru bukanlah qodim.
Inilah
beberapa perkara yang dinamakan dengan MATHOLIB SAB’AH, dan menurut Imam Sanusi
dengan mengetahui beberapa perkara ini Insya Allah akan selamat dari pintu
neraka jahannam yang tujuh. Ashlaha Allahu liy walakum alhaala wa sya’na, Amiin
No comments:
Post a Comment